Powered By Blogger

Senin, 23 Mei 2011

TERCAPAINYA SEBUAH CITA-CITA

TERCAPAINYA SEBUAH CITA-CITA
Ketia masih kecil saya ingin sekali melihat Ibu Kota Indonesia yaitu Jakarta, jangankan Jakarta, Bandung Ibu Kota Propinsi Jawa Barat, Garut Ibu Kota Kabupaten sendiri juga masih terlintas dibenak, karena tempat tinggalku nun jauh dari keramaian kota yang bising. Tetapi semua angan-angan yang dulu itu sekarang sudah tercapai malah lebih dari itu. 
Ketika waktu itu tepatnya bulan Juni tahun 1986 saya tamat dari sekolah dasar dan ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat SLTP atau yang sederajat lainnya. Tetapi keadaan orang tua tidak mampu untuk melanjutkan maka kedua orang tua saya tidak mengijinkan untuk bersekolah, terpaksa saya minggat dari orang tua menuju kakakku yang berada di ibu kota Kecamatan. 
Memang cita-cita ku semenjak kecil ingin menjadi seorang guru yang semestinya untuk sebutan guru pada waktu itu adalah Umar bakri yang gajihnya sedikit, tetapi cita-cita ku tetap melekat dalam hati. Tiga tahun belajar di SMPN Cibalong (1988) alhamdullilah telah membuahkan hasil mendapatkan selembar STTB (Surat Tanda Tamat Belajar)/Izajah. 
Juni 1988 saya menamatkan sekolah SMP, dan ingin melanjutkan lagi ke tingkat SLTA yang dalam hatiku hanyalah Sekolah Pendidikan Guru (SPG), pada waktu itu juga saya berangkat ke Kota Garut dengan tujuan yang tidak menentu karena tidak punya saudara yang tinggal di Kota Garut, tetapi walaupun keadaan seperti itu  tetap saya nekat dan tidak putus asa hayalah harapan dan harapan. Akhirnya sapailah ditujuan yaitu Kota Garut yang diimpi-impikan. Inilah garut itu banyak kendaraan dan keramaian baik siang maupun malam.
Waktu penerimaan siswa baru di SPG tepatnya di SPGN Garut Jalan Kiansantang depan Gedung Pendopo tempat Bupati tinggal, aku memberanikan diri untuk mendaftar, ternyata aku ditolak dengan alasan NEM (Nilai Ebtanas Murni) kecil alias kurang dari standar yang telah ditentukan oleh pihak SPGN Garut.
Saya keluar dari gedung itu sambil merenung bagaimana kalau sudah begini dan bingun tidur dimana, jangankan orang tua saudara pun tidak punya, tapi ada temanku yang setia, mungkin merasa iba, dia mengajak saya tidur di tempat kakaknya kos. seketika itu pula saya ikut dengannya. Hari Senin malam Selasa kira-kira pukul 20.00 WIB datang kakakku menjemput pulang, ketika itu pula aku mengikuti ajakan Kakakku untuk tidur di tempat temanya yaitu Bapak Eem Sulaeman/Ibu Jua di Jalan Jaya Raga.
Kesesokan harinya kakakku menagajak ke Bandung maksunya untuk melanjutkan sekolah di sana, aku kaget  karena selama yang aku impikan baru kali ini tahu kota Bandung dengan julukan kota kembang itu.
Selama tiga tahun aku sekolah di SPG namanya SPG Patria Bandung jalan Wartawan No. 22 Kota Madya Bandung dan mendapatkan Izajah/STTB.(1991).
Setelah tamat dari SPG saya pulang ke kampung halaman tempat kelahiranku dengan maksud ingin membangun desaku, ternyata tak semudah itu walaupun aku telah menyandang sebagai pendidik. Akhirnya semua kegiatan aku jalani mulai menjadi tenaga sukarelawan di SD (1991-2003), selama itu aku tidak tinggal diam, melamar pekerjaan ke PT. Mekatama Raya yang namanya diganti Yayasan TVRI dan bekerja sebagai Kolektor TV penagih iuran televisi, di samping itu pula saya ikut magang menjahit pakaian di Kakakku karena kakakku selain menjadi penjaga sekolah yang statusnya mutasi ke DEPDIKBUD Kakakku juga sebagai penjahit, tak sampai disitu aku juga pernah menjadi kuli bangunan sebagai laden tukang aduk disebuah bangunan, pernah menjadi kondektur suatu bus kepunyaan saudara mertuaku tapi tidak lama hanya kuat satu minggu, aku berhenti karena banyak resiko yang dihadapi sebab sehari-hari bergelut dengan orang-orang jalanan, mungkin bukan besicnya.
tahun 2003-2005 aku diangkat menjadi TKK (Tenaga Kontrak Kerja) Guru berkat anak paman/anak adik ibuku. Tahun 2005 Januari aku menjadi CPNS hinggga sekarang alham dulilah cita-cita yang dari kecil itu bisa terwujud walaupun hanya sebagai umar bakri.
Aku bersyukur kepada Allah SWT, dan kepada kedua Orang Tuanku, saudara-saudaraku, keluargaku, mertuaku, dan kepada semua teman-temanku yang telah membantu hingga aku menjadi begini. (menjadi guru walaupun kata orang gajihnya sedikit dibanding dengan pegawai pemerintah lainnya tetapi bagi saya ini sangat berharga karena bisa hidup sederhana dan bisa mengabdikan diri dan mencerdaskan anak bangsa).
Hati ini merasa lega karena aku baru kali ini membuat artikel pribadiku sehingga tercapainya sebuah cita-cita.
Yang ku tulis ini hanyalah pengalaman sendiri tanpa ada muatan apapun. Wassalam...............
hanca.........................!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar